Pola-Pola
Komunikasi
Tubbs dan Moss
mengatakan bahwa “pola komunikasi atau hubungan itu dapat dicirikan oleh:
komplementaris atau simetris. Dalam hubungan komplementer satu bentuk perilaku
dominan dari satu
partisipan mendatangkan perilaku tunduk dan lainnya. Dalam simetri,
tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar kesamaan. Dominasi bertemu
dengan dominasi atau kepatuhan dengan kepatuhan” (Tubbs, Moss, 1996:26). Disini
kita mulai melihat bagaimana proses
interaksi menciptakan struktur
sistem. Bagaimana orang merespon satu sama lain menetukan jenis
hubungan yang mereka miliki.
Dari pengertian
diatas maka suatu pola komunikasi adalah
bentuk atau pola hubungan antara dua orang
atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan pesan yang dikaitkan dua
komponen, yaitu gambaran atau rencana yang meliputi langkah-langkah pada suatu
aktifitas dengan komponen- komponen
yang merupakan bagian
penting atas terjadinya
hubungan komunikasi antar manusia atau kelompok dan organisasi.
Menurut Joseph
A.Devito (Human Communication, 1994:259) pola-pola komunikasi terdiri dari 4
jenis, antara lain :
1.
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar
pribadi sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang
atau diantara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa
umpan balik seketika”. (Marhaeni Fajar, 2009:78)
2.
Komunikasi Kelompok Kecil
Michael Burgoon
(Wiryanto, 2005:52) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara
tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui,
seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana
anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang
lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai
kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana
kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.
3. Komunikasi
Massa
Menurut Effendy (Ilmu Komunikasi Teori dan
Praktek,2000:81),
komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa. Media massa yang
dimaksud adalah surat kabar, majalah, radio, televisi atau film. Karena membaca
surat kabar dan majalah, mendengarkan radio ataupun menonton televisi dan film
umum dilakukan oleh masyarakat yang demikian banyak bahkan dapat dilakukan
serempak. Menurut Joseph A Devito (Ardianto, 2004:3), komunikasi massa adalah
komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa
banyaknya. Mengacu pada definisi di atas, komunikasi massa adalah komunikasi
yang ditujukan kepada khalayak banyak yang dilakukan dilakukan melalui media
massa ,seperti televisi, radio, surat
kabar, majalah, film dan buku.
4. Komunikasi
Publik
Komunikasi
publik merupakan suatu komunikasi yang dilakukan di depan banyak orang. Dalam
komunikasi publik pesan yang disampaikan dapat berupa suatu informasi, ajakan,
gagasan. Sarananya, bisa media massa, bisa pula melalui orasi pada rapat umum
atau aksi demonstrasi, blog, situs jejaring sosial, kolom komentar di
website/blog, e-mail, milis, SMS, surat, surat pembaca, reklame, spanduk, atau
apa pun yang bisa menjangkau publik. Yang pasti, Komunikasi Publik memerlukan
keterampilan komunikasi lisan dan tulisan agar pesan dapat disampaikan secara
efektif dan efisien. Komunikasi publik sering juga disebut dengan komunikasi
massa. Namun, komunikasi publik memiliki makna yang lebih luas dibanding dengan
komunikasi massa. Komunikasi massa merupakan komunikasi yang lebih spesifik,
yaitu suatu komunikasi yang menggunakan suatu media dalam menyampaikan
pesannya.