Friday, June 26, 2015

Akulturasi

Akulturasi
Istilah akulturasi berasal dari bahasa Latin acculturate yang berarti “tumbuh dan berkembang bersama”. Secara umum, pengertian akulturasi (acculturation) adalah perpaduan dua buah budaya yang menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dalam budaya tersebut. Misalnya. proses percampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu dan saling memengaruhi. Menurut Koentjaraningrat (Harsyo, 1996:155), akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Syarat terjadinya proses akulturasi adalah adanya persenyawaan (affinity) yaitu penerimaan kebudayaan tanpa rasa terkejut. Syarat lainnya adalah adanya keseragaman (homogenity) seperti nilai baru yang tercerna akibat keserupaan tingkat dan corak budayanya. Walaupun komunikasi antarbudaya membahas tentang persamaan dan perbedaan dalam karakteristik kebudayaan antar pelaku-pelaku komunikasi, tetapi perhatian utamanya adalah proses komunikasi antar individu-individu dan kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaanya yang mencoba untuk berinteraksi.
Akulturasi dapat terjadi melalui kontak budaya yang bentuknya dapat bermacam-macam, antara lain sebagai berikut.
1.      Kontak sosial dapat terwujud pada seluruh lapisan masyarakat, sebagian masyarakat, atau bahkan antarindividu dalam dua masyarakat. Kehadiran teknologi misalnya, tentu berbeda dengan kehadiran seorang ulama. Kehadiran seorang ahli psikologi berbeda dengan kehadiran seorang ahli ekonomi.
2.      Kontak budaya dapat terwujud dalam situasi bersahabat atau situasi bermusuhan.
3.      Kontak budaya dapat terwujud antara kelompok yang menguasai dan dikuasai dalam seluruh unsur budaya, baik dalam ekonomi, bahasa. teknologi. kemasyarakatan. agama, kesenian, maupun ilmu pengetahuan.
4.      Kontak budaya dapat terwujud di antara masyarakat yang jumlah warganya banyak atau sedikit.
5.      Kontak budaya dapat terwujud dalam ketiga wujud budaya baik sistem budaya, sistem sosial, maupun unsur budaya fisik.

Hasil proses akulturasi budaya ditentukan oleh kekuatan setiap budaya. Semakin kuat suatu budaya maka semakin cepat memengaruhi budaya lainnya. Salah satu contoh dari proses akulturasi di Indonesia adalah yang terjadi di daerah transmigrasi. Di antara berbagai suku bangsa yang terdapat di daerah transmigrasi, secara alami terjadi pertemuan dua budaya atau lebih. Dalam proses akulturasi, perbedaan-perbedaan yang ada berjalan beriringan dengan unsur persamaan-persamaan yang mereka miliki sampai pada akhirnya budaya memiliki pengaruh lebih kuat akan berperan besar dalam proses akulturasi.